Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Bonus 10.000
Anda Bisa Langsung Daftar Disini
Daftar Poker www.acehpoker.com
Daftar Bola ww.acehbet.com
Daftar Togel ww.aceh4d.com
Ayo Buruan Dapatkan Bonus-Bonus Terbesar Di Agen Acehpoker
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Bonus 10.000
Anda Bisa Langsung Daftar Disini
Daftar Poker www.acehpoker.com
Daftar Bola ww.acehbet.com
Daftar Togel ww.aceh4d.com
Ayo Buruan Dapatkan Bonus-Bonus Terbesar Di Agen Acehpoker
Thubelihle yang masih berusia18 tahun, tidak pernah membayangkan bakal mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Kondisi perekonomian keluarganya yang serba kekurangan sempat membuat mimpinya menjadi perempuan terdidik pupus. Namun, asa kembali timbul saat Wali Kota Dudu Mazibuko menawarkan bantuan pendidikan. Syaratnya bukan nilai yang bagus seperti beasiswa pada umumnya. Melainkan cukup berbekal status masih ting-ting alias perawan.
Syarat itu membuat impian perempuan yang dipanggil Thube itu menjadi kenyataan. Sebab, dia masih virgin sehingga bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Thube berencana masuk ke salah universitas di Pretoria.
’’Kami (para perempuan yang masih perawan, red) menjauh dari para lelaki karena kami ingin mencapai tujuan kami,’’ ujar Thube. ’’Saya tidak memiliki anak. Saya masih 18 tahun. Saya harus belajar keras untuk mengubah dan menaklukkan dunia,’’ tambahnya.
Untuk mendapatkan beasiswa yang diberi nama Maiden’s Bursary Award itu, Thube harus menjalani tes keperawanan lebih dahulu. Biasanya, perempuan yang lebih tua di komunitasnya akan melakukan pengecekan secara manual, apakah dia benar-benar perawan atau tidak.
Jangan berpikir pengecekannya di klinik dengan alat khusus. Para perempuan yang dituakan itu benar-benar melakukannya secara manual di atas rumput. Thube dan para penerima beasiswa lainnya akan menjalani pengecekan berkala saat musim libur tiba untuk terus memperpanjang beasiswanya.
’’Kita hanya memiliki satu kesempatan untuk menjadi perawan. Jika kaum adam merusaknya, kita tidak akan memiliki kesempatan untuk menjadi perawan lagi,’’ tegas Thube
No comments:
Post a Comment