Thursday, 25 February 2016

Hore... Si Bocah Kantong Plastik Punya Jersey Asli Lionel Messi


KABUL - Masih ingat Murtaza Ahmadi? Beberapa waktu lalu ia sempat menghebohkan dunia maya karena 'menyulap' kantong plastik menjadi jersey timnas Argentina bernomor punggung 10 milik Lionel Messi.

Bocah asal Afganistan itu terpaksa mengenakan kantong plastik. Keluarganya sangat miskin hingga tak bisa membelikan Ahmadi jersey yang asli.

Namun semua berubah saat fotonya diungguh di media sosial Facebook. Dalam sekejap, ia jadi pemberitaan di berbagai penjuru dunia. Foto Ahmadi akhirnya dilihat oleh Messi dan pemain Barcelona itu merasa tersentuh dengan kondisi fans ciliknya tersebut.



Messi akhirnya mengirim jersey timnas Argentina yang sudah ditandatanganinya. Kini, Ahmadi benar-benar memiliki jersey pemain idolanya. Setelah itu sang bocah langsung narsis di akun Twitter UNICEF, lembaga bentukan PBB yang mengurus anak-anak terlantar dari berbagai negara.

"Murtaza has the real thing now! #LeoMessi helped make his dream come true & gave him signed jerseys & a football. (Sekarang Murtaza punya yang asli! #LeoMessi membantu dalam mewujudkan mimpinya jadi kenyataan dan dia memberikan tanda tangannya di bola serta jersey tersebut)," kicau UNICEF.

Ahmadi sendiri mengaku senang dengan kado istimewanya ini. Berawal dari mimpi, kini ia seakan lebih dekat dengan sang idola. "Saya cinta Messi dan di jersey ini, Messi bilang bahwa dia juga mencintai saya," ucapnya bangga.


Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini 




Lorenzo-Rossi Beda Pendapat Soal Motor Yamaha M1 2016


BARCELONA - Juara dunia MotoGP 2015, Jorge Lorenzo mengatakan bahwa Motor Yamaha M1 untuk musim 2016 belum menunjukan performa stabil. Sempat mendominasi di ujicoba pramusim pertama di Sirkuit Sepang, Lorenzo malah disaingi Maverick Vinales (Suzuki) dan Marc Marquez (Honda) di Phillip Island.

Lorenzo finis tercepat kesembilan pada ujicoba pramusim di Australia. Dia mencatatkan waktu 1m 29.760 detik, atau selisih 0.602 detik lebih lambat dari Marc Marquez. Padahal, selama ujicoba di Sepang, Pembalap Spanyol itu tampil sebagai pembalap tercepat. 


"Sepertinya hasil itu akan mengubah banyak kinerja motor. Kadang-kadang kami mendapat keuntungan di beberapa sirkuit, tapi di sisi lain motor masih banyak masalah. Kami harus memahami bagaimana bisa kompetitif terus seperti di Sepang," kata Lorenzo, dikutip Crash, Kamis (25/2/2016).

Sementara Lorenzo mengeluhkan bahwa motor Yamaha M1 belum stabil di semua lintasan, Rossi mengatakan bahwa hal tersebut sangatlah wajar. Menurut pembalap berjuluk The Doctor, itulah pentingnya melakukan ujicoba motor sebelum grandprix dimulai.

"Saya berpikir bahwa keseimbangan motor dapat berubah dari satu lintasan ke lintasan yang lain. Untuk alasan ini, penting untuk menguji tiga trek sebelum dimulainya kejuaraan," kata Rossi.

Ujicoba pramusim memang akan digelar di tiga lintasan berbeda. Setelah Sepang dan Phillip Island, ujicoba pramusim akan digelar di Sirkuit Losail, Qatar pada bulan Maret mendatang.


Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini 


Insiden Melintir Jadi Pelajaran Berharga Rio Haryanto Jelang GP Australia


BARCELONA - Rio Haryanto tak patah semangat meski melintir dua kali selama tes pramusim pertama Formula 1 di Sirkuit Catalunya, Barcelona. Pembalap Indonesia tersebut mengaku justru dapat pelajaran berharga dalam debutnya di pentas jet darat kelas tertinggi itu.

Rio sempat melintir dari lintasan Sirkuit Catalunya di hari terakhir pengujian, Kamis (25/2/2016). Insiden itu jadi yang kedua dialami pembalap Manor Racing setelah sempat mengalami hal serupa pada Rabu (24/2).

Pembalap berusia 23 tahun asal Solo itu menilai insiden tergelincirnya bukanlah masalah berarti. Janji bakal bangkit, Rio mengaku juga sudah mendapat pelajaran berharga dari dua hari pengujiannya.


"Saya masih belajar dan sudah dua hari saya lakukan. Saya akan belajar lebih banyak lagi sebelum menatap Grand Prix pertama (di Australia, Red)," katanya dilansirEurosport, Jumat (26/2/2016).

"Kemarin saya sudah belajar banyak bersama tim dan hari ini saya sudah mendapat banyak pelajaran. Hari demi hari saya gunakan untuk belajar di mana saya percaya akan berkembang lebih banyak lagi. Biar bagaimana pun saya baru pertama kalinya menjajal mobil ini," pungkasnya.


Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini 



Hadapi Quigg, David Haye Sebut Frampton Menang Teknik


MANCHESTER - Dua petinju kelas bantam super, Carl Frampton dan Scott Quigg akan bertarung untuk memperebutkan sabuk juara IBF dan WBA di Manchseter Arena, Sabtu (27/2/2016) mendatang. Sejumlah pihak meramalkan Frampton bakal memenangkan duel. 


Frampton yang tampil sempurna dengan rekor 21-0 (14 KO) dianggap lebih pantas menang kendati Quigg 31-2-0 (23KO) punya jumlah kemenangan lebih banyak. Pendapat itu agaknya keluar dari petinju kelas berat David Haye.

"Bagi saya, teknik pukulan Carl Frampton sedikit lebih baik dari Quigg. Quigg sangat hebat, memiliki kekuatan pukulan yang luar biasa. Tetapi saya tidak percaya kalau pertarungan ini nantinya soal kebugaran. Ini masalah teknik," kata Haye, memprediksi Frampton menang, dikutip Sky Sports, Kamis (25/2/2016).


"Pertarungan ini seharusnya menjadi seimbang 50-50, tetapi dalam hati saya, setelah saya melihat di pelatihan saya percaya pertarungan itu akan dimenangkan Frampton," lanjut Haye.

Quigg (27 tahun) mengatakan bahwa dirinya punya peluang menang lebih besar dari Frampton. Selain usianya masih muda, Quigg menyebut punya misi khusus dalam memenangkan duel tersebut.

"Saya ingin membuktikan pada orang tua saya, bahwa keputusan untuk berhenti sekolah dan menggeluti olahraga ini adalah keputusan yang tidak keliru. Orang tua mana yang menyarankan anak-anak mereka untuk putus sekolah? tetapi itu semua keputusan saya," kata Quigg.

Menurut laporan BBC, terdapat klausul pertarungan ulang (rematch) dalam duel yang digelar akhir pekan ini. Pertarungan ulang itu sedianya bakal digelar pada musim panas tahun ini.


Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini 


Polisi PNG Tembak Mati 11 Narapidana yang Kabur

Buruan daftar Agen Poker Disini 


Aparat keamanan Papua Niugini menembak mati 11 orang dan menangkap kembali 17 orang narapidana yang kabur dari sebuah lembaga pemasyarakatan setempat, Kamis (25/2/2016).

Sejauh ini, kabar terkait jumlah narapidana yang kabur masih simpang siur. Situs berita Papua New Guinea Today mengabarkan lebih dari 50 narapidana kabur.

Namun, stasiun televisi EMTV melaporkan sebanyak 30 orang narapidana menyerang dua penjaga di lapas Buimo di kota Lae sebelum melarikan diri.

"Dipastikan 11 narapidana ditembak mati dan 17 lainnya terluka lalu ditangkap kembali," kata kepala kepolisian metropolitan Anthonu Wagambie, seperti dilaporkan EMTV.

"Polisi kini menunggu petugas lapas untuk memastikan jumlah dan identitas narapidana yang kabur sebelum kami kembali mencari mereka," tambah Wagambie.

Wagambie mengimbau agar warga tidak memberi bantuan bagi para narapidana yang kabur. Warga yang memberikan bantuan akan berurusan dengan hukum yang berlaku.

"Saya mengimbau warga agar waspada dan mengambil langkah-langkah antisipatif. Kami mengantisipasi meningkatnya aktivitas kriminal karena banyaknya narapidana yang kabur," ujar Wagambie menurut Papua New Guinea Today.

Situs berita itu mengabarkan, pembobolan penjara itu sudah direncanakan dengan baik. Peristiwa ini terjadi karena para narapidana di lembaga pemasyarakatan itu hidup dalam kondisi yang sangat buruk.

Peristiwa kaburnya narapidana bukan kali ini saja terjadi di Papua Niugini. Tahun lalu sebanyak 55 orang narapidana kabur dari penjara, seperti dilaporkan EMTV.

Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini 


Wednesday, 24 February 2016

Pembalap Suzuki Ancam Keluarkan Potensi Terbaiknya

Judi Online Acehpoker.com :


PHILLIP ISLAND - Gemilangnya penampilan Maverick Vinales di pengujian MotoGP Australia membuatnya percaya diri menatap musim balap 2016. Dalam sebuah wawancara, pembalap Spanyol itu menyebut potensi terbaiknya belum keluar seratus persen.

Vinales yang jadi andalan Suzuki, sempat jadi yang tercepat di pengujian Australia pekan lalu. Menurutnya, ia berhasil mengasapi pembalap lain setelah menguasai Sirkuit Phillip Island.

Vinales mengaku tes di Negeri Kangguru selalu membuatnya nyaman. Berikut petikan wawancara pembalap berusia 21 tahun yang dilansir dari situs resmi MotoGP soal pengujian dan harapannya bersama Suzuki.

Pertama selamat atas keberhasilan jadi yang tercepat selama tes di Phillip Island. Sekarang bagaimana kondisi fisik dan mental Anda jelang musim baru bergulir?
Terima kasih, yang pasti saya merasa mengalami perkembangan performa di atas motor yang memberi saya kenyamanan menjalani tes. Fisik saya bagus dan sejujurnya tes di Phillip Island selalu membantu saya. Sirkuit itu sudah saya kenali dengan baik dan bisa melakukan apapun di sana.

Di Sepang (Malaysia), Anda mendapat hasil bagus, tetapi di Phillip Island juga mengakhirinya dengan baik. Apakah ini dua tes terbaik Anda musim ini?
Jadi yang tercepat di Australia memberi motivasi ekstra kepada para tim untuk menuju Qatar. Meski cuaca tidak cukup baik, kami mencoba banyak hal seperti menjajal sasis baru dan perangkat elektronik. Kami masih mencari detil lagi untuk mengembangkan motor yang mana jadi bagian penting. Potensi terbaik kami belum muncul, kami harus bekerja keras lagi dan menggunakan waktu dengan baik sebelum balapan pertama.

Anda bisa meraih waktu terbaik dengan frame motor 2015. Bagaimana potensi motor 2016?
Cuaca tidak mendukung kami untuk melakukan yang terbaik, tapi perubahannya cukup positif. Saya kira sasis Suzuki jadi salah satu yang terbaik dan mesin sekarang juga makin kompetitif. Kami bisa membuat langkah lebih baik lagi.

Anda bersiap menjajal terakhir kalinya teknologi Seamless Gearbox?
Kami tidak menguji semuanya sekaligus. Hanya Tsuda dan test rider yang menggunakannya di Australia. Suzuki sekarang sedang menganalisa data motor kami.

Melihat perkembangan Anda sejak akhir musim lalu hingga awal musim ini, itu jadi langkah terbaik anda bersama Suzuki. Apa harapan ke depannya?
Secara pribadi, saya merasa makin dewasa dan siap melewati periode rookie di 2015. Sekarang kami menatap ke depan untuk hasil yang lebih baik lagi. Saya bisa jelaskan kebutuhan saya kepada para mekanik agar bisa menemukan solusi. Dan saya senang bekerja di sini.

Anda mengakhiri musim lalu tanpa naik ke podium. Apakah itu cukup mengecewakan?
Tujuan kami adalah finish di posisi enam besar setiap balapan, jadi selanjutnya kami berharap bisa naik ke podium. Jika kami bekerja seratus persen, saya yakin bisa bersaing dengan pembalap papan atas. Masih terlalu dini bicara apakah ini mengecewakan atau tidak, kami akan kerja keras untuk meraihnya.

Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini 


Kawasaki Z125 Pro Resmi Meluncur dengan Banderol Rp29.9 Juta

Judi Online Acehpoker.com :
Kawasaki Z125 Pro Resmi Meluncur dengan Banderol Rp29.9 Juta


Hari ini PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Resmi memperkenalkan motor teranyarnya Kawasaki Z125 Pro. Hadir dengan bentuk fisik yang mini, Z125 dibekali dengan mesin berkapasitas 125cc yang bisa tergolong besar untuk kelas mini bike.

Di import langsung dari Thailand ke Indonesia, Z125 Pro hadir dengan dua varian warna yakni candy lime green dan candy burn orange.

"Z125 Pro adalah produk yang sangat menarik untuk para pecinta Kawasaki dan melalui model ini kami juga ingin membuktikan bahwa kita selalu menjadi pemimpin untuk produk yang tidak ada di pasaran. Jadi model ini sangat unik karena belum ada brand manapun yang memiliki produk seperti ini," ujar Deputy Head Sales & Promotion PT KMI, Michael Thanady, saat peluncuran Z125 Pro, di kawasan Pantai Indah Kapuk, Rabu (24/2/2016).

Dirinya menambahkan, selain bisa menyalurkan hoby, motor ini juga sangat cocok untuk digunakan sehari-hari dengan padatnya lalu lintas perkotaan.

Z125 hadir dengan desain knalpot layaknya moge serta suspensi depan yang sudah menggunakan upside down, monoshock dibagian belakang serta penggunaan dual disc dengan velg berpalang. Selain itu, Kawasakai juga melengkapinya dengan teknologi Fuel Injection serta penggunaan kopling manual seperti motor sport varian Pro.

Ada juga speedometer digital yang dikombinasikan dengan takometer analog serta stoplamp LED berbentuk Z yang terpasang pada bagian belakang motor.

Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, Z125 Pro dibanderol dengan harga Rp 29.900.000 dan akan mengalami kenaikan harga menjadi Rp 30.800.000 setelah ajang Jakarta Fair Juli mendatang.

Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini 



Pakai Narkoba, Anggota DPRD NTT Dituntut 10 Bulan Penjara

Judi Online Acehpoker.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menuntut 10 bulan penjara terhadap Anggota DPRD NTT, Antonio Soares (AS) karena tertangkap tangan mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.


Dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri Kupang, Rabu (24/2/2016), JPU Kejari Kupang, Lasmaria Siregar, mengatakan, terdakwa AS terbukti melanggar pasal 127 ayat (1) huruf a Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

"Kita tuntut pidana penjara selama 10 bulan. Kita juga menetapkan terdakwa menjalani rehabilitasi di Balai Besar BNN Badoka Makasar selama 4 bulan, dikurangkan dari masa penahanan yang telah dijalani terdakwa," kata Lasmaria.

Sementara itu, kuasa hukum terdakwa AS, Paulus Seran Tahu mengatakan, sesuai dengan aturan hukum, terdakwa seharusnya direhabilitasi namun karena kasus ini sudah naik ke tingkat pengadilan, terdakwa akan mengikuti proses hukum yang berlaku.

“Atas tuntutan 10 bulan pidana penjara oleh JPU, kami selaku kuasa hukum terdakwa akan melakukan nota pembelaan pada persidangan pekan depan," ujar Paulus.

Selain itu kata dia, selama ini kliennya selalu koorporatif setiap mengikuti sidang di pengadilan.

AS ditangkap oleh tim dari Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah NTTsaat mengonsumsi narkoba jenis sabu. AS ditangkap di sebuah hotel di Kupang.

Dari tangan anggota dewan itu polisi menyita sejumlah alat bukti berupa aluminium foil di meja kamar, satu paket sabu-sabu dikantong kiri dan di dompet tersangka, satu pipet di kantong kanan, satu bong alat hisap di bawah tempat tidur.

Sumber dari Mapolda NTT, Sabtu (24/10/2015) menyebutkan, penangkapan tersebut berlangsung Jumat (23/10/2015).


Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini

Dijaga Polisi, Penjarah Nekat Satroni Kafe di Kalijodo

Judi Online Acehpoker.com - Pemilik kafe di Kalijodo mengeluh banyaknya aksi penjarahan yang dilakukan orang tak bertanggungjawab. Para penjarah sepertinya sangat nekat karena kawasan tersebut sejak sepekan terakhir dijawa puluhan aparat Polda Metro Jaya.


Suryana (45) salah satu pemilik tiga kafe di Kalijodo menjelaskan, semenjak meninggalkan kafe beberapa waktu lalu, sejumlah benda di kafe banyak yang hilang mulai dari Air Conditioner (AC), kipas angin, sound system, mesin cuci, kompor hingga beberapa lampu kecil.

"Saya kaget pas masuk kafe, pintu sudah kebuka. Hampir semua benda elektronik sudah hilang," jelas pria asal Cianjur, Jawa Barat ini, Rabu (24/2/2016). Tak hanya menjarah sejumlah benda elektronik, beberapa atap bangunan seperti asbes hingga perabotan seperti kursi tamu, meja, termasuk sofa tempat duduk PSK juga lenyap digondol pencuri.

"Kalau ditotal mungkin ada sekitar Rp 20 juta," tuturnya. Sekalipun hilang, namun Suryana enggan melaporkan hal ini kepada kepolisian. Suryana mengaku pasrah dengan kejadian ini, padahal rencananya beberapa barang itu akan dilelang sebelum kembali ke kampung halamannya.

Untuk diketahui rencana relokasi kawasan Kalijodo yang berhembus belakangan ini mendorong sejumlah pemulung berdatangan ke kawasan seluas 3,9 hektare. Para pemulung mengaku dapat meraup untung hingga ratusan ribu rupiah hanya dalam 3 jam kerja.

"Biasanya kita kerja 8 jam keliling kampung cuman dapat Rp50.000. Tapi kalau di sini kita bisa dapat Rp100 ribu dalam 3 jam kerja," ujar Budi (25) salah seorang pemulung di Kalijodo.


Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini

Saipul Jamil Akhirnya Mengaku Minta Di "Karaoke"

Selamat Datang Di Acehpoker Agen Judi Online Terpercaya


Acehpoker - Penyanyi dangdut terkenal, Saipul Jamil, Akhirnya mengakui perbuatan tak senonohnya terhadap seorang ABG berumur 17 tahun, Dalam pemeriksaan setelah adanya pelaporan dari orang tua korban, Saipul mengaku khilaf dengan perbuatan tersebut.

Duda dari Dewi Persik itu pun dengan lemas menjawab sembari mengangguk-anggukkan kepala. Dia pun akhirnya mau mengakui perbuatan yang dituduhkan kepadanya.

"Saya khilaf," tutur Saipul Jamil dengan nada lemah.

Berdasarkan laporan yang ada di kepolisian, korban pertama kali bertemu duda Dewi Persik itu di sebuah acara musik dangdut sekitar 2 atau 3 minggu lalu.

"Kurang lebih 2-3 minggu lalu, korban dan pelaku diduga sudah 3 kali ketemu. Di situ korban mengaku bahwa disuruh mijit oleh Saipul Jamil, setelah itu ada permintaan-permintaan hoho hihi," terang Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Daniel Bolly.

Sementara saat kejadian, korban dan rekannya bertandang ke kediaman Ipul di Jalan Kelapa Puan Timur, RW 12 Kelurahan Pengangsaan Dua, Kelapa Gading Jakarta Utara. Korban yang masih berstatus pelajar menelepon orangtuanya pukul 04.00 WIB. Dia menceritakan tentang kelakuan Saipul Jamil yang kurang ajar tersebut.

Dia mengaku telah dipaksa 0r4l s3k5 oleh Saipul Jamil.

Mengetahui hal itu, keluarga korban mendatangi rumah Ipul dan memergokinya sedang melakukan oral seks ke anaknya. Orangtua DS kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Kelapa Gading. Polisi sedang melakukan visum terhadap korban.

"Sementara baru satu korban yang ada. Saat ini, ada tiga saksi yang sedang di periksa, N, AR, dan AM. Dua asisten dan satu pembantu," ujarnya pada wartawan, Kamis (18/2/2016).

Menurutnya, dari ketiga saksi yang diperiksa itu, satu saksi diantaranya melihat Saipul Jamil memaksa agar anunya di "karaoke" oleh korban.

Saat ini, saksi itu pun masih dimintai keterangannya secara intensif. "Ada saksi yang melihat si SJ ini. Dia pembantu dan masih diperiksa, mohon sabar," tutupnya.

Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini
Ayo Buruan Dapatkan Bonus-Bonus Terbesar Di Agen Acehpoker

Tuesday, 23 February 2016

Nikah Siri Tanpa Ijin, Burung Pria Ini Langsung Disembelih Istri Pertamanya

Selamat Datang Di Acehpoker Agen Judi Online Terpercaya


Acehpoker - Api cemburu memang terkadang bisa berubah menjadi perilaku sadis jika emosi sudah tak tertahankan, seperti kejadian dalam kisah nyata ini: Ketika seorang istri nekat memotong burungnya suami karena sakit hati setelah suaminya diam diam nikah lagi, seperti ini kah yang harus dilakukan seorang istri kepada suaminya?

Hal ini terjadi karena kecemburuannya yang sangat besar kepada suami, ya anda juga pasti tahu . orang kalau lagi cemburu ga bisa menyeimbangkan mana yang fikiran dan mana yang perasaan, atau bisa juga di sebut dengan emosi sesaat yang ujung ujung nya muncullah rasa penyesalan.

Endah (49), istri yang memotong alat kelamin suaminya, Endang (51) diamankan di Polsek Sumber Jaya, Lampung Barat, Kamis (18/6/2015) sekitar pukul 20.00 WIB.

Kapolsek Sumber Jaya, Komisaris Ruzwa Bahri, membenarkan perihal penangkapan tersangka Endah dan sudah diamankan di Mapolsek Sumber Jaya.

Menurut Ruzwa Bahri, penangkapan tersangka Endah berawal ketika ada seorang warga melihat seorang perempuan berjalan di jalan raya wilayah Sumber Jaya, Lampung Barat, yang ternyata adalah Endah, istri kedua Endang--korban yang kemaluannya dipotong.

Aparat keamanan yang mendengar informasi langsung menuju lokasi.

"Kami amankan dia di jalan raya saat sedang berjalan kaki," kata Ruzwa saat dihubungi via telepon, Jumat (19/6/2015).

Sementara itu kondisi Endang (49), warga Pemangku Utama II, Pekon Puralaksana, Waytenong, Lampung Barat, yang kemaluannya dipotong istri keduanya, kini berangsur membaik.


Meski begitu, polisi belum bisa memintai keterangan Endang untuk mendalami kasus pemotongan alat vital korban oleh istri keduanya bernama Endah (51). Endang masih shok dan selalu menangis jika ditanyai seputar peristiwa yang menimpanya. Baik ditanyai polisi, ataupun oleh sanak keluarganya.

Edi (21), anak Endang dari istri pertama, menerangkan, saat ini kondisi ayahnya sudah membaik. Meskipun untuk aktivitas seperti makan dan mandi, belum bisa dilakukan secara normal. Untuk buang air, Endang menggunakan selang kecil yang dipasang dokter.

"Dipasang selang untuk buang air seni, sejak Senin pagi. Pas sampai di rumah sakit, malam harinya langsung dioperasi untuk membersihkan daerah kemaluannya supaya tidak infeksi," kata Edi, Rabu (17/6/2015).

Korban dirujuk ke RS Handayani, Kotabumi, Lampung Utara, Senin (15/6/2015) sekitar pukul 07.00 WIB, setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Fajar Bulan.

Meski secara fisik berangsur baik, Endang sepertinya masih trauma atas peristiwa yang menimpanya. Jika ditanyai kronologi masalah oleh sanak saudara tentang masalah yang berujung pemotongan ala vital tersebut, Endang akan langsung menangis sesenggukan.

Meskipun kejadian ini sudah beberapa waktu lalu namun ambilah pelajaran untuk berhati-hati dalam membangun hubungan keluarga, salam hangat dari admin.


Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini
Ayo Buruan Dapatkan Bonus-Bonus Terbesar Di Agen Acehpoker

Ini Foto Cewek-cewek Hotel Alexis Lantai 7 Yang Dibilang Surga Dunia Ma Ahok

Selamat Datang Di Acehpoker Agen Judi Terpercaya


Acehpoker - Bahkan, Ahok menyebut dengan jelas, bahwa salah satu lantai yang hotel itu yakni lantai 7 merupakan tempat para penikmat lendir untuk menikmati bidadari surga dunia.

"Di hotel-hotel itu ada enggak prostitusi? ada, prostitusi artis di mana? di hotel. Di Alexis itu lantai 7 nya surga dunia loh (prostitusi). Di Alexis itu bukan surga di telapak kaki ibu loh, tapi lantai 7," ungkap Ahok di Balai Kota Jakarta, kemarin.

Berdasarkan informasi dikutip masterberita.com, perkataan Ahok ada benarnya. Sebut saja Tomo, lajang asal Bogor ini tidak menampik 'surga dunia' yang disebut Ahok. Dia menceritakan pengalamannya bertandang ke hotel yang terletak di kawasan Jakarta Utara tersebut.

Tomo menyebut Hotel Alexis tempat melepas penatnya hidup di Jakarta. Bagaimana tidak, hotel itu menawarkan berbagai fasilitas hiburan yang memanjakan kaum adam, termasuk urusan pelampiasan syahwat.

Dia tidak segan menyebut hotel ini benar-benar maksimal menyediakan fasilitas hiburan malam yang dibutuhkan pengunjung. Mulai dari bar yang dilengkapi minuman alkohol berbagai jenis dan merek, diskotek dengan para DJ wanita seksi, spa, lounge dan kolam air hangat.

"Ya kalau dibilang surga, benar itu," singkatnya sambil tertawa saat berbincang dengan merdeka.com, semalam.

Setelah memarkir kendaraan di area yang disediakan, petugas keamanan akan mengarahkan tamu sesuai tujuan kedatangan. Misalnya, kalau tamu ingin menghabiskan malam di diskotek, akan diarahkan ke lantai 1. 'Surga' di lantai 7 bisa langsung dicapai dengan lift penghubung antara area parkir dan lokasi lantai. Tapi, kata dia, penjagaan sangat ketat.

"Begitu sampai di lantai 7, tidak boleh ada kamera. Kalau kelihatan handphone dipakai buat motret, langsung diambil security," katanya.

Keluar dari lift di lantai tujuh, tamu akan disambut ruangan luas dengan lantunan musik santai. Wanita-wanita berpakaian minim nampak menunggu di sofa empuk yang disediakan mengelilingi lantai tersebut. Ibarat etalase. Kebanyakan diimpor dari negara lain. Yang terkenal di hotel itu, kata dia, mereka yang diimpor dari Uzbekistan.

"Mereka duduk berkelompok. Ada yang kelompok dari China, Uzbekistan, Thailand, dan lokal juga ada. Mereka tidak berbaur karena keterbatasan bahasa. Mereka enggak bisa bahasa Inggris," imbuhnya.

Di lantai yang dikenal dengan sebutan lounge itu, tamu bisa bersantai duduk di sofa terlebih dulu. Biasanya tamu memesan minuman, mulai dari minuman soda sampai wine, sambil mengarahkan pandangan ke arah perempuan yang duduk di sudut lain. Transaksi dilakukan di lantai 7.

"Tarifnya kalau yang China dulu itu sekitar Rp 2,1 juta. Kalau yang lokal dulu sekitar Rp 1 juta. Mungkin sekarang sudah naik," katanya.

Foto-foto Hotel Alexis Lantai 7:




Monday, 22 February 2016

Tentang Kalijodo, Menurut LBH Tugas Aparat Negara Bukanlah Menggusur Warga

Judi Online Acehpoker.com Dalam kasus penertiban kawasan dengan menggusur bangunan warga yang dinilai ilegal, pemerintah seringkali menggunakan cara-cara kekerasan.


Dengan kata lain, warga dipaksa untuk meninggalkan kawasan tersebut. Bentrokan antara aparat dan warga pun tidak terhindarkan.

"Berdasarkan metode penggusuran, pemerintah masih menggunakan aparat yang sebenarnya tidak berwenang untuk penggusuran paksa," ujar pengacara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta-Unit Tindak Kekerasan Alldo Felix Januardy saat diskusi panel dengan tema "Kota Tanpa Kekerasan", di Universitas Tarumanegara, Jakarta, Sabtu (20/2/2016).

Merujuk pada Undang-undang UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI), kata Alldo, tugas-tugas aparat bukanlah menggusur warga.

Jadi, kata Alldo, saat ada kasus klaim atas tanah dan belum jelas tanah tersebut milik siapa, harusnya Polri membela warga yang berada di tanah yang akan digusur.

Begitu juga dengan TNI, yang justru harus lebih banyak bertugas di perbatasan, bukan menjaga wilayah penggusuran. "Seperti kasus Bukit Duri dan Kampung Pulo banyak orang menjadi korban," tutur Alldo.

Di Kampng Pulo, tambah dia, keadaannya bahkan sangat ironis, karena sampai ada warga yang diseret oleh aparat. Menurut Alldo, cara ini sangatlah tidak manusiawi.

Dengan adanya intervensi aparat bersenjata dan polisi diturunkan ke masyarakat sipil, semua orang rentan pada kasus penggusuran paksa. Alldo khawatir, peristiwa penggusuran paksa yang berujung bentrokan di Kampung Pulo juga bisa terjadi di Kalijodo.

Dari penelitian yang dilakukan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, sebanyak 113 kasus penggusuran terjadi merata di seluruh wilayah DKI Jakarta pada 2015.

Rinciannya, Jakarta Barat 14 kasus, Jakarta Pusat 23 kasus, Jakarta Utara 31 kasus, Jakarta Selatan 14 kasus, dan Jakarta Timur 31 kasus.


Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini

Polisi Resmi Tetapkan Daeng Azis sebagai 'Muchikari' Kalijodo, Begini kata polisi!

Judi Online Acehpoker.com - Penyidik Polda Metro Jaya sudah menetapkan Abdul Aziz atau yang akrab Daeng Aziz sebagai tersangka. Penetapan tersangka ini terkait kasus perdagangan wanita.


"Daeng Aziz sudah kami tetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus prostitusi," Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti saat dikutip hatree.net, Senin (22/2/2016).

Krishna belum bisa menyampaikan lebih detil terkait perkara dugaan prostitusi yang dilakukan Aziz. Krishna juga belum bisa memastikan berapa jumlah wanita yang sudah diperdagangkan oleh Aziz sebagai PSK.

"Banyak," ucapnya singkat. "PSK-nya kebanyakan dari daerah Jawa Barat," tambahnya. 



Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini

Bukan cuma Kalijodo, Senayan Golf Driving Range dilibas Ahok untuk Hutan Kota

Judi Online Acehpoker.com - Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) merelakan arena Senayan Golf Driving Range untuk dijadikan hutan kota. Arena ini telah resmi ditutup sejak tanggal 1 Februari 2016 lalu.


Dirut PPK GBK Winarto mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan kawasan seluas 46.666 meter persegi atau 4,6 hektar tersebut sebagai hutan kota. Kawasan yang pengelolaannya di bawah Setneg itu akan dijadikan ruang terbuka hijau.

"Kami kembalikan fungsinya sesuai Perda nomor 1 tahun 2014 sebagai lahan konservasi hijau. Sekarang namanya zona hijau rekreasi," kata Winarto di Senayan Golf Driving Range, GBK, Jakarta Pusat, Senin (22/2/2016).

Winarto mengatakan, nantinya kawasan ini akan terhubung langsung dengan stasiun MRT. Sehingga masyarakat akan lebih mudah menjangkau hutan kota ini.

"Kami sudah bicara dengan manajemen MRT, nanti stasiun kedua tepat di sini. Namanya stasiun GBK," ujarnya.

Winarto mengatakan, saat ini desain hutan kota belum selesai. Namun rencananya akhir bulan ini desain sudah siap dan dapat segera dilakukan peletakan batu pertama.

Sementara itu, Sekjen Kementerian LHK Bambang Hendroyono mengatakan, pihaknya akan membantu dalam menyediakan pohon. Sementara pengelolaan hutan kota akan dilakukan bersama PPK GBK dan Pemprov DKI Jakarta.

"Mudah-mudahan awal Maret kita sudah bisa mulai tanam pohonnya. Karena Bu Menteri juga sangat antusias dan berharap ini bisa segera terealisasi," ujarnya.

Arena eks Senayan Golf Driving Range ini terletak di samping Pintu 5 GBK yang terhubung dengan Jalan Jenderal Sudirman. Dari area ini dapat terlihat gedung-gedung bertingkat menjulang tinggi di sekitar Senayan.

"Ini adalah mimpi baru masyarakat Indonesia, punya hutan di tengah kota yang luas. Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia punya ini," kata Winarto penuh semangat. 


Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini

Terancam diperiksa Polisi, Daeng Azis 'Menghilang' entah kemana

Judi Online Acehpoker.com - Aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP telah melakukan operasi Penyakit Masyarakat (Pekat), beberapa hari lalu. Dari operasi tersebut terbukti ditemukan puluhan miras, senjata tajam juga alat kontrasepsi.


Dalam penemuan barang-barang tersebut, hingga kini pihak kepolisian belum juga memeriksa salah satu tokoh masyarakat Kalijodo, Abdul Aziz alias Daeng Aziz. Meskipun, barang tersebut ditemukan di tempat kafe miliknya.

"Tidak ada status apa-apa, kalau ada yang mengarah ke tindak pidana kita akan mintai keterangan sebagai saksi dulu. Belum diperiksa. Kalau pelaku tindak pidana siapapun termasuk Daeng Aziz akan diperiksa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal, di Polda Metro Jaya, Senin (22/2).

Hingga kini, kata Iqbal, pihaknya tidak tahu keberadaan Daeng Aziz. "Belum (keberadaan Daeng Aziz). Kan kita buka pos di situ kita telusuri, kekuatan kita besar di sana. Dari yang berseragam maupun yang tidak berseragam kita melakukan razia terus," tegasnya.

"Pokoknya kita sudah mengamankan beberapa orang dan masih diselidiki, apakah memenuhi unsur pidana atau tidak. Masih diamankan sebagai saksi," tambahnya.

Iqbal mengklaim atas apa yang telah dilakukan aparat gabungan beberapa hari ini, sudah lebih bersih dari sebelumnya.

"Oh iya lebih bersih. Penyakit masyarakat sudah berkurang, kami cek terus setiap hari," pungkasnya.


Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini

Saturday, 20 February 2016

Cap Go Meh di Kota Tua, satu topeng barongsai dibanderol Rp 100.000

Selamat Datang Di Acehpoker Agen Judi Online Terpercaya


Acehpoker - Perayaan Cap Go Meh di Kota Tua, Jakarta Barat berlangsung meriah. Banyak pedagang yang mengambil peluang untuk menjajakan aneka ragam pernak pernik khas Tiongkok di lokasi.

Termasuk, Nasrun, salah satu penjual topeng barongsai. Ia mengaku memang memanfaatkan momen Cap Go Meh untuk mendapatkan penghasilan lebih. Salah satunya dengan menjual topeng barongsai dimana satu buahnya dibanderol seharga Rp 100.000. "Ya namanya juga mencari makan dan rejeki mas, apa yang laku kita jual," ujar Nasrul kepada merdeka.com di lokasi, Jumat (21/2).

Namun, harga tersebut bisa kurang jika pembeli membeli barang dagangannya lebih dari satu buah.

"Ya bisa kurang lah, kalau beli lebih dari satu," tuturnya.

Sementara itu, Jalan Hayam Wuruk dari arah Harmoni menujua Kota Tua berbeda dengan hari-hari biasanya. Begitu pula Jalan Gajah Mada dari Kota Tua menuju Harmoni. Terpantau di lokasi, kedua arah terlihat ramai dan macet.

Kemacetan tampak terlihat di depan Gedung LTC Glodok, Jakarta Barat. Terdapat panggung besar berukuran 10 x 6 meter yang digunakan sebagai panggung perayaan Cap Go Meh, tepat di depan gedung pusat perbelanjaan tersebut.

"Festival dan karnaval Cap Go Meh ini akan diikuti oleh ratusan peserta yang mementaskan berbagai macam budaya China," kata salah satu panitia.

Untuk diketahui, perayaan dan karnaval Cap Go Meh akan dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB. Rencananya, arus lalu lintas dari Harmoni ke Kota Tua dan sebaliknya akan dialihkan.

Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Anda Bisa Langsung Daftar Disini
Ayo Buruan Dapatkan Bonus-Bonus Terbesar Di Agen Acehpoker

Thursday, 18 February 2016

Gagal Selundupkan Narkoba Rp 12 Triliun di Bra

Agen Poker Judi Online Terpercaya Di Seluruh Indonesia
Acehpoker Hadir Untuk Anda Semua Pecinta Permainan Kartu POKER ONLINE Yang Khususnya Berada DiAsia
Dengan System Teknologi Baru & Server Kecepatan Max Akan Membuat Permainan Anda Lebih Seru
Bonus 10.000
Anda Bisa Langsung Daftar Disini


SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. (AFP/Reuters/CNN/sha/c17/ami/flo/jpnn)
0 share
0 tweet
0 +1
0 komentar

SYDNEY – Pihak kepolisian Australia mendapat tangkapan besar. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan metamfetamin cair senilai AUS 1,26 miliar (Rp 12,14 triliun). Obat terlarang yang biasa disebut kristal itu disembunyikan dalam kiriman paket berkardus-kardus bra. Kasus tersebut diklaim sebagai operasi penggagalan penyelundupan sabu-sabu cair terbesar di Australia.

Komandan Kepolisian Federal Australia (AFP) Chris Sheehan mengungkapkan, operasi penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan obat terlarang itu dimulai Desember 2015 lalu. Baru pada Januari akhirnya Pasukan Perbatasan Australia melihat adanya kontainer yang mencurigakan di Pelabuhan Sydney.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kontainer tersebut berisi paket bra baru yang bisa dimasuki gel. Biasanya, gel atau silikon itu dipakai sumpalan agar pemakainya terlihat lebih berisi. Sekilas memang tak ada yang aneh. Namun, yang menjadi masalah, di balik gel itulah disembunyikan metamfetamin cair.

’’Totalnya mencapai 190 liter,’’ ujar Sheehan. Dalam kasus tersebut, seorang warga Hongkong berusia 33 tahun diamankan.

Penemuan itu dipakai untuk melakukan penyelidikan lebih dalam. Hasilnya, kepolisian Australia kembali menemukan 530 liter metamfetamin cair yang disembunyikan di sebuah gudang. Biasanya, gudang tersebut dipakai untuk tempat penyimpanan perlengkapan. Dua warga Hongkong dan seorang warga Tiongkok daratan akhirnya diamankan.

’’Kami menduga bahwa orang-orang yang kami tangkap ini bukanlah sekadar pemain kecil, tapi mereka memegang peranan penting dalam jaringan kriminalitas,’’ tegas Sheehan. Jika terbukti bersalah, mereka akan dihukum seumur hidup.

Sheehan menjelaskan, pihak AFP bekerja sama dengan Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok. Operasi gabungan tersebut awalnya hanya menargetkan pasar metamfetamin yang tengah booming. Selain itu, kerja sama tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan metode penyembunyian, rute penyelundupan, serta para sindikat yang mengirimkan metamfetamin dari Tiongkok menuju Australia.

Keberhasilan operasi penangkapan tadi berselang beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengungkapkan bahwa Australia telah mengucurkan anggaran AUS 300 juta (Rp 2,9 triliun) untuk strategi memerangi penggunaan metamfetamin.

Bukan tanpa alasan Turnbull mengucurkan dana sebanyak itu. Sebab, baru-baru ini ada laporan yang mengungkapkan bahwa pengguna narkoba jenis itu di Australia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Laporan dari internal pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba pada 2013 mencapai 200 ribu orang. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding 2007. Komisi Kriminal Australia bahkan menyebutkan, penduduk Australia bahkan membayar lebih tinggi untuk 1 gram metamfetamin. Di Tiongkok, harga 1 gram kristal Rp 1 juta, sedangkan di Australia Rp 6,7 juta. JPNN