Wednesday, 4 November 2015

Kenapa manusia mau berhubungan seks dengan hewan?

Agen Judi online terpercaya dengan mata uang rupiah

Selamat datang di AcehPoker.com
BONUS DEPOSIT
Welcome Bonus 10.000
- Untuk ID BARU akan mendapatkan Bonus 10.000 dengan Min DP 10.000
- Min WD bagi ID BARU adalah Rp 50.000 bagi ID LAMA adalah Rp 25.000,-
- Pemberian FREE BONUS Rp 10.000 bagi ID BARU SELAMA PROMO BERJALAN, PLAYER boleh melakukan WITHDRAW setelah menang (DP + 3x lipat dari nilai BONUS yang kita beri) Contoh : DP 50.000, Bonus Rp 10.000, WD minimal Rp 80.000 (DP + [Bonus x 3])




Poker online
Agen Judi online terpercaya
www.acehpoker.com - Adakah manusia yang bercinta dengan hewan? Mendengar hal ini saja sudah menjijikkan, namun, nyatanya kelainan seperti ini memang ada.
Dalam dunia psikologi, sebenarnya kelainan hal ini disebut juga dengan zoophilia atau yang biasa dikenal dengan beastiality. Para pengidap kelainan ini memiliki kecenderungan untuk melakukan adegan percintaan bukan dengan sesama manusia, melainkan hewan seperti hewan ternak, kuda, dan anjing.
Saat orang kebanyakan mengatakan bahwa melakukan hubungan seks dengan hewan ini adalah hal yang menjijikkan, jorok, dan tak bermoral, para pengidap beastiality malah merasa kebalikannya. Mereka seakan tak mengindahkan anggapan orang kebanyakan dan tetap melakukan hubungan terlarang tersebut.
Biasanya, pelaku memang memiliki kesadaran atas apa yang dilakukannya terhadap hewan ini. Namun, tak jarang pula terjadi kasus di mana hewan sendiri yang memiliki kelainan ini dan menjadikan manusia sebagai sasarannya.
Yang jadi pertanyaan, kenapa sampai ada orang yang mengalami kelainan seperti ini?
Dari segi biologis, manusia memang membutuhkan sarana untuk menumpahkan birahinya. Ini sudah merupakan suratan takdir di mana melakukan hubungan biologis dilakukan semua makhluk hidup dengan tujuan mencari kesenangan, menunjukkan perasaan emosional, ataupun untuk membuat keturunan.
Kebanyakan dari kasus beastiality sendiri diakibatkan oleh rasa ingin tahu dari manusia terhadap organ seksualnya. Merasa tertantang, hewan pun dijadikan pelampiasan untuk rasa ingin tahu seksualnya.
Namun, apa yang dialami pengidap beastiality ini sendiri sebenarnya merupakan bentuk rasa ingin tahu yang salah. Hal ini dikarenakan pada saat melakukan hubungan seks dengan hewan, tidak diketahui apakah hewan tersebut memang benar-benar bersedia melakukan hubungan itu atau tidak.
Oleh karenanya, hubungan seperti ini dianggap melanggar norma agama dan sosial yang ada. Kedudukan pelaku beastiality pun disejajarkan dengan pelaku pemerkosaan dan pedofilia.

No comments:

Post a Comment